Senangnya Ketemu Teman: Ngariung di Sisi Balong



Sampai kapanpun, seorang teman akan menempati tempatnya, di hati. Terlebih teman yang telah turut menghiasi jalan hidup kita. Dan, alhamdulillah, atas perkenan Allah, saya bisa bertemu kembali dengan dua orang sahabat saya (dari sekian banyak sahabat semuanya) yang pernah menggalau bersama sewaktu kuliah di UPI dulu. Yaps, Ceu Lia Fitriawati dan Ceu Etin Mulyatin. Hehe.

Ah, biasa we, kalau ketemu teman mah (apalagi yang notabene jarang banget ketemu) pasti isinya menggosip dan mencurhat everything happen all the time. Gak ada jaim, gak ada umpet-umpetan, pokonya ngakak abis, meski bentuk tubuh sudah banyak berubah, dan bilangan umur sudah bertambah. Serasa masih abegeh labil, haha hihi, tak peduli ada anak, istri dan suami. 

Yang bikin tambah seru adalah kita ngumpulnya di sisi balong (Alhamdulillah, Ceu Etin mengelola dua balong besar, yang satu mah diisi kepiting dan bandeng, yang satu mah Udang Windu). So, suasananya dapet banget. 

Pertama, kita pun diajak berkeliling, melihat kondisi balong, sambil mengangkat pintur (perangkap kepiting) yang sudah dipasang. Hap... tariiikk dan, dapet! Ada tiga kepiting terperangkap di dalamnya. Yee... perburuan kita berhasil! Yess! Tapi sayang, untuk Udang Windu belum bisa diambil karena masih kecil-kecil (baru ditanam). Someday kita bakal balik lagi, untuk ikut memanen, hehe.


Selanjutnya, kepiting-kepiting itu pun dimasak, bersama menu lainnya. Dan, tibalah kita pada acara inti: bancakan. Kita pun gelar tikar, lalu ngariung, botram. Aaahhh... Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kau dustakan?

Sejak zaman kuliah dulu, menu khas di rumah Ceu Etin adalah: Oseng pakis. So, kali ini pun tidak ketinggalan. Namun saya lihat di mangkuk sepertinya ada yang baru, bahkan saya baru melihatnya. What is it? Bentuknya seperti kerang, tapi lebih unik, karena cangkangnya saling bertumpuk. Dan akhirnya Ceu Etin menyebut namanya, Its called Taritip. Ada yang sudah tahu? (Saya jadi tertantang untuk membahas secara khusus).




Entah berapa kali saya nambah. Bukan lapar, tapi emang doyan, hehe. Saya yakin, kalian bisa membayangkan betapa nikmatnya makan ngariung di sisi balong dengan menu-menu istimewa yang maknyuss abis (jangan ngiler, hehe). So, wajar banget kalau saya yang doyan kuliner ini tak bisa menahan tangan saya untuk terus nyendok. Duhh, sampai sekarang pun masih keinget rasanya, kepiting dan taritip yang fresh from the water. Masih suegerr banget, gurih-gurih nyoyy! Dan, sebagai penetral, kita pun ngambil kelapa muda yang tersedia di sisi balong. Kombinasi yang pas, bukan? Haha.

Tapi teuteup, mulut mah sambil terus mendongeng. Rasanya memang banyak banget hal yang ingin di share. Hehe. 

Namun memang waktu bukan milik kita sepenuhnya. So, tiba juga saat harus mengakhiri pertemuan ini. Karena Lia harus balik ke Bandung. Ok deh... someday harus diulang! Temen-temen yang lain, ayo dong datang kemari... biar bisa ngariung juga di sisi balong. Asyik tahu... hehe.





SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar