[10DaysKF] Day-6: Sesuatu yang Saya Banggakan meski Kau Remehkan



Berpikir. Menerawang. Mengingat.
Kira-kira hal apa yang bisa saya ceritakan untuk menaklukan tantangan hari ini. Ah, Kampus Fiksi ada-ada aza, nih!

Mm.. Saya sih cenderungnya easy going. Kalau punya keinginan, atau cita-cita, seringnya ya maju aza, gak peduli orang-orang mau ngomong apa? Kalau gagal, baru deh lambaikan tangan ke kamera. Nyerah.

Saya pernah buka sejenis mini cafe, namanya Birha Corner. Semangat banget dong untuk menjalankannya. Semua hal saya kerjain sendiri, dari mulai desain ruangan, penataan, belanja, bikin menu dan lain-lain. Orang-orang terdekat mendukung, meski menyayangkan, dan bernada pesimis. Kenapa terburu-buru? Pertanyaan yang mereka lontarkan, karena waktu itu bersamaan dengan saya bangun rumah. Saya hanya berpikir lebih cepat lebih baik.

Jelas terasa banget capenya. Pikiran saya terbagi, antara rumah, cafe, mengajar dan juga (belajar) menulis. Huh, waktu 24 jam sehari rasanya gak cukup. Pagi-pagi ke sekolah, pulangnya ngecek kondisi cafe, belanja, dan lainnya. Pulang malam, gak ada energi lagi untuk buka laptop. Padahal hasrat saya untuk menulis waktu itu, sudah mulai menggeliat (kembali) setelah sekian lama tertidur lelap.

Saya ingin semuanya berjalan beriringan. Namun, saya bukan Superman yang bisa melakukan semuanya. Akhirnya saya menyerah. Saya serahkan cafe saya kepada Kakak Sepupu, dan saya tetap mengajar, sambil mulai (belajar) menulis (lagi).

Menulis.
Aktifitas yang menyenangkan untuk saya. Meski terkadang, saya merasa pusing sendiri, dengan beebagai hal yang ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Secara, saya tidak pernah mendapatkan materi menulis secara formal. Tidak pernah mengikui kursus menulis secara khusus. Hanya pernah berkecimpung di majalah sekolah sewaktu SMA.

Beruntung, satu novel saya diterima oleh Penerbit Nuansa Aulia-Bandung, dan terbit pada tahun 2007. Itulah yang membuat saya merasa yakin untuk menekuni hobby ini. Setidaknya menulis untuk diri sendiri. Mengisi blog ini yang sudah lama terbengkalai. Kalau ada yang baca dan bermanfaat ya syukur.

Bagi saya, menulis ini serupa piknik. Membebaskan pikiran menjadi apapun. Mengotak-atik kehidupan yang kita cipta melalui tokoh-tokoh imaji yang kita pilih. Ah, suatu haru saya menjadi penyanyi, suatu hari malah menjadi pemusik, atau petani. Suatu hari ke Jakarta, suatu hari ke Solo, atau bahkan ke Amerika. Dan itu gratis! Hehe.

Inilah yang akhirnya saya banggakan. Meski belum terlalu membanggakan. Yang jelas, saya menjalaninya dengan senang. Semoga suatu saat novel saya bisa terbit mayor (lagi), best seller, spektakuler dan difilmkan. Aamiin.

Saya bangga dengan menulis, meski mungkin kau yang belum percaya kalau saya bisa menulis. 

Eh, BCL apa kabar, ya?
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar