source: thequotepedia.com |
Di hari terakhir ini, @KampusFiksi
menantang membuat janji untuk tidak mengulangi satu kesalahan yang pernah
dilakukan dalam hidup.
Mm... setiap manusia pasti pernah melakukan
kesalahan, baik disengaja atau tidak. Karena manusia memang tempatnya salah dan
lupa. Tapi bagaimana kesalahan itu menjadi pelajaran yang berharga dan membuat lebih
dewasa tentu lebih baik, dan itulah yang diharapkan. Meski kadang banyak juga
manusia yang bebal dan belum menemukan titik kesadaran atas kesalahan itu.
Kalau mau diurai, terlalu banyak kesalahan
yang pernah saya buat. Dan, dari semuanya, mungkin masih ingat ketika di challenge ini juga saya curhat
abis-abisan tentang kondisi motor saya yang harus masuk bengkel, dan berhasil
membuat saya shock karena harus mengeluarkan biaya cukup besar. Ah! Mengingatnya
pun langsung pening dan mual-mual.
Yaps, kesalahannya adalah ‘telat ganti oli’.
Dulu, saya menganggap ganti oli itu hal
sepele. Hingga diulur-ulur terus waktunya, besok lagi, besok lagi, dan memang
rasanya suka malas kalau harus ke bengkel. Hingga akhirnya kejadian deh sesuatu
yang tidak diinginkan. Dan, jika tahu dampaknya akan separah ini, saya berjanji
tidak akan mengulangi lagi!
Saya akan mengupayakan ganti oli secara rutin
dan teratur, satu bulan sekali, atau selambat-lambatnya satu bulan setengah. I Promise!
Hiiihh. Berat, Brow! Bahkan sampai hari
ini, sudah seminggu lebih sejak saya bayar DP untuk beli stang seher pengganti,
saya belum dihubungi lagi oleh pihak bengkel. Saya menyimpulkan barang tersebut
belum datang. Artinya, hingga sekarang motor saya masih sakit. Kadang saya suka
miris kalau mendengar suara mesinnya yang berubah cempreng, sangat menusuk
telinga. Kasihan, seolah teraniaya.
Tapi bagaimana lagi, motor memang kebutuhan
primer di sini, karena angkutan umum masih terbatas jumlahnya, itupun tidak
menjangkau seluruh wilayah. So, meski kasihan, saya tetap mengajaknya menjalani
aktifitas keseharian. Semoga, barang itu secepatnya datang. Aamiin.
Otomatis saya pun harus menjelaskan kepada
orang-orang yang bertanya perihal suara motor saya yang berubah. Terkadang malah
ada yang bernada menyalahkan, kok bisa? Atuda
maneh mah... Ari Maneh... dan
lain-lain. Ya, ya, ya, it is my mistake! Karena
memang kalau saya tidak malas, hal ini tidak perlu terjadi.
Saya hanya mencoba ber-husnudzon, mungkin inilah cara Allah menegur saya untuk lebih
berhati-hati. Menjaga sesuatu yang harus dijaga. Mempertahankan apa yang harus
dipertahankan. Dan terlebih mengusir rasa malas. Ok, fix! Selalu ada hikmah bila kita mau mengambilnya. Itu saja.
So, dengan berakhirnya challenge ini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada @KampusFiksi
yang telah mengajak saya untuk menulis teratur setiap hari. Mudah-mudahan
menjadi habbit yang kuat tertanam di
diri saya. Aamiin.
Makasih Momon yang rajin retweet tulisan
saya, hehe. Makasih juga untuk semua-mua yang udah mampir keblog saya dan baca
tulisan-tulisan saya. Mohon maaf kalau blog-nya masih sederhana, dan kontennya
juga campur-aduk. Kritik dan saran boleh disampaikan kok, monggo ditulis di
kolom komentar.
Mudah-mudahan dibikin challenge dua-nya, ya atau challenge-challenge
yang lain. Ditunggu!
Eh, titip salam untuk BCL, ya?
0 komentar:
Posting Komentar