Hmmhh...
Dalam
hidup kadang kita mengalami turun-naik, fluktuatif seperti gelombang. Kadang di
atas kadang di bawah. Kadang fit kadang sakit. Kadang bahagia kadang sedih.
Kadang tertawa kadang menangis. Kadang semangat kadang down. Bahkan kadang merasa terpuruk. Sangat manusiawi. Karena memang
manusia diciptakan dengan beragam kekurangannya. No body is perfect. Setuju?
Yang
penting adalah bagaimana mengolah kekurangan itu agar tidak menjadi hal yang merugikan
atau bahkan menjadi penghalang untuk meraih kesuksesan. Yang lebih keren sih
bagaimana mengenali potensi diri yang akhirnya bisa dikembangkan secara maksimal
dengan sungguh-sungguh sehingga menjadi prestasi atau sesuatu yang bisa
dibanggakan. Tapi, kadang kita terlalu sibuk mengejar sesuatu yang tampak indah
di mata, tanpa mengukur kemampuan yang ada dalam diri.
Okelah.
Memang demikian sebagian besar manusia. Mungkin saya termasuk salah satunya. Sedih,
down atau bahkan terpuruk seolah
menjadi teman sejati sehari-hari. Banyak hal yang menjadi penyebabnya. Namun
saya tidak hendak bercerita tentang hal itu. Biarlah menjadi bagian yang
terkadang saya rindukan, terutama mengingatkan bahwa saya masih seorang
manusia.
Kali ini
saya hanya ingin berbagi tentang tulisan, kata-kata atau quotes yang menguatkan saya kalau sedang mengalami keterpurukan.
- Man Jadda Wa Jadda
Artinya, siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Kalau sedang tidak
bersemangat, kadang saya teringat dengan kata-kata itu. Lumayan berefek, meski
kekutannya tergantung mood banget,
atau tingkat keterpurukan yang melanda. Terlebih kondisi hati. Tapi setidaknya quotes tersebut mengingatkan saya
tentang seberapa sih keberhasilan yang sudah diraih. Kalau belum sesuai
harapan, benarkah sudah berupaya dengan sungguh-sungguh? Karena dalam hidup
berlaku rumus ‘hasil tak akan mengkhianati usaha’. Tentunya, jangan lupa
berdoa, memohon, menangis, meratap kepada Sang Maha Penentu, untuk memberikan
ketentuan yang terbaik.
- Do The Best, Give The Best.
Lakukan yang terbaik, berikan yang
terbaik. Niscaya akan memperoleh hasil terbaik. Ketika gagal, mungkin belum
melakukan semuanya dengan baik, atau ada satu hal yang terlupakan bahkan
terabai. Penting sekali mempersiapakan semuanya dengan baik, dari mulai ide
atau rencana hingga pelaksanaan. Ketika terpuruk, saya kadang teringat
kata-kata ini. Apakah yang saya lakukan sudah baik? Jika belum, ayo perbaiki.
- Sukses bukan dilihat dari berapa banyak hal yang diperoleh, tapi dari berapa kali mampu bangkit ketika mengalami keterpurukan.
Kata-kata ini saya buat sendiri,
untuk mengingatkan diri sendiri, tentang apa sih sukses? Buat saya ya seperti
itu. Mungkin orang lain memiliki definisi yang berbeda, never mind.
Kadang mata mudah silau dengan
asesoris atau embel-embel yang melekat pada diri orang lain. Sesuatu yang
terlihat dari luar. Tapi kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi di
dalam. Termasuk diri sendiri. Orang lain tidak akan tahu persis tentang hati
kita; perjuangan, jatuh, terpuruk, down,
bahkan give up. Berapa kali? Dan apakah
masih mampu untuk bangkit berdiri? Orang sukses tidak akan berlama-lama
membiarkan dirinya tenggelam dalam keputusasaan. Jika satu jalan tak mungkin
lagi dilalui, maka akan membuka seribu jalan lain untuk meraih tujuannya.
- Hasbunalloh Wa Ni’mal Wakil Ni’mal Maula Wa Ni’man Nashir.
Cukuplah Allah sebagai Penolong bagi
kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Makna yang dalam pada kalimat
dzikir ini, sangat efektif membangunkan hati yang tengah payah. Siapa lagi yang
sanggup memberikan pertolongan? Siapa lagi yang sanggup memberikan perlindungan?
Jika sudah menyerahkan semuanya kepada Allah, masih pantaskah gundah? Tunggu
saja Keputusan Terbaik-Nya.
Sekali lagi, merasa terpuruk dalam kehidupan adalah hal yang
wajar. Namun kembali bangkit melawan keterpurukan itu adalah suatu keharusan.
Semua orang sudah ditakar kemampuannya, sehingga ujian yang diberikan tidak
akan melebihi batas kesanggupannya. Bukankah Allah sudah berjanji: Bersama kesulitan ada kemudahan?
0 komentar:
Posting Komentar