(Review) BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA 2



Sejak poster dan trailer-nya muncul di dunia maya, saya sudah tergoda banget untuk menonton film ini. Terlebih dengan 'misteri' yang diusung, "Did Chinese Muslim discover America?" Benar-benar membuat penasaran, kan? Saya ingin tahu, bagaimana Mbak Hanum mengungkap, menghubungkan dan menjelaskan semua peristiwa sejarah itu.

Ok, film dibuka dengan peristiwa tahun 1975, di Kota Shadian, Provinsi Yunan, China, dimana muslim Hui diburu oleh tentara komunis karena dianggap tidak patuh pada pemerintah, hingga banyak yang melarikan diri, diantaranya ada yang memilih Amerika. Tentu adegan ini sangat dramatis, dan membuat jantung berdegup. Ditambah tata musik yang keren, membuat penonton merasa sebagai pelaku pada masa itu.


Cerita dimulai dari kepulangan Hanum (Acha Septriasa) dan suaminya, Rangga (Abimana) ke Vienna setelah liputan tentang teroris 9/11 (Bulan Terbelah di Langit Amerika 1) yang harus tertunda, karena tiba-tiba Gestrude, atasan Hanum, memberikan tugas khusus untuk membuat liputan tentang jejak harta karun Muslim Cina yang pernah berlayar ke benua Amerika, jauh sebelum Columbus melakukannya. Tugas inilah yang membuat mereka dan juga Stefan (Nino Fernandes) harus terbang ke San Francisco, bertemu Peter Cheng (Boy William), narasumber yang mungkin bisa memberikan petunjuk tentang hal itu.

Hanum juga menghubungi Julia Collins/Azima Hussein (Rianti Cartwright) yang sejarawan dan putrinya, Sarah Collins (Hailey Franco) untuk membantu pencarian barang bukti. 

Konflik pun mulai terbangun, dengan beberapa masalah yang harus diselesaikan. Hanum dengan tugas-nya, yang ternyata menyeretnya ke dalam bahaya, dan juga tuntutan Rangga untuk segera memiliki anak. Julia dengan ibunya yang sangat membenci, karena menikahi Abe, yang dituduh terlibat aksi terorisme, dan juga memilih menjadi mualaf. Dan, Stefan yang galau karena ditinggal pacarnya, Jasmine (Hannah Al Rashid) yang  tengah mengandung anaknya.

Konflik inilah yang membuat perasaan penonton menjadi campur-aduk. Haru, sedih, senang, berdebar, dan juga lucu. Saya ingat kata-kata yang diucapkan Stefan pada Rangga, "Kamu percaya cinta?" Rangga menjawab, "Ya." Dan Stefan menukas, "Berarti kamu tolol. Hehe." Dan banyak lagi adegan-adegan yang dapat memaksa penonton larut dalam cerita.

Selain konflik di atas, film ini juga memuat pesan toleransi. Bagaimana antar suku, etnis dan agama, berinteraksi tanpa harus merasa paling benar. 

Over all, bagus banget, sebagai referensi atau hiburan. Apalagi dengan eksplorasi pesona alam yang cantik, membuat kita ingin mengunjungi tempat-tempat itu. 

Salut untuk semua pendukung film ini, dan maju terus perfilman Indonesia!


SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar