PERJALANAN YANG TAK TERLUPAKAN!


Awalnya saya tidak menyangka akan tiba di tempat ini. Salah satu destinasi yang sedang hits di Kab. Brebes - Jawa Tengah. Yap, Panenjoan - Salem. Tadinya, saya hanya ingin ke Salebu (Majenang - Cilacap), katanya di sana ada situs purbakala berupa bangunan megalitik, semacam Gunung Padang - Cianjur. Tapi karena temannya teman, yang tadinya mau diminta sebagai penunjuk jalan, sedang ada keperluan lain, terpaksa niat itu urung. Sebenarnya bukan salah dia juga, saya terlalu mendadak memberitahukannya. 

"Pak, di depan itu Salem, lho?"  kata Pak Tono, yang menemani perjalanan saya, sambil mengendarai X-Ride biru, teman setia perjalanan saya.

"O, ya? kita ke sana saja atuh," tanpa pikir saya langsung menodongnya untuk mengubah tujuan perjalanan. Tentang Salem, saya sudah pernah mendengar dan googling juga. Bahkan kami, pernah membuat rencana untuk mengunjunginya, tentu bukan sekarang.

"Oke lah kalau begitu." Pak Tono setuju.

Dia lantas memacu sepeda motor. Jalur yang dilalui masih cukup asing bagi saya, karena memang saya jarang melintas ke jalur itu. Sepanjang jalan, Pak Tono menyebutkan nama-nama kampung yang dilewati. Dan saya menggenapi dengan membaca papan nama dari sebuah kantor atau sekolah. Ingatan saya baru terbuka, ketika melewati Tugu BRI, dan jalur utama kota Majenang. Saya ingat, pernah lewat ke sana, duluuu... waktu...  (skip).

"Dari sini petualangan dimulai, Pak." ucap Pak Tono dengan tawa kecil. 

"Ok. Mari kita bertualang,"  jawab saya, sambil terus mengamati jalan yang dilalui. Pertokoan, taman kota, alun-alun, semuanya terlewati. 

Hingga disebuah pertigaan (saya lupa namanya), yang jelas ada patung tentara dengan membawa senapan. Kami masuk ke situ. Dan woow... sekarang saya mengerti maksud perkataan Pak Tono tadi, setelah melihat tanjakan yang curam sambil berkelok tajam terpamang nyata di depan kami. 

"Siap, Pak?" Pak Tono memastikan, tawa kecil masih mengiringinya.

Saya sedikit menahan napas. "Ok, lanjut." Saya memutuskan untuk tidak menyerah.

Dan, dengan tarikan gass poll, tanjakan itu berhasil kami taklukan. Tapi itu belum seberapa, sodara! Di depannya masih banyak medan yang seperti itu, bahkan lebih ekstrim lagi! Untungnya, kondisi jalan mulus, tidak banyak lubang, dan kendaraan tidak padat, sehingga kami sangat leluasa untuk mengatur kecepatan. Huh!

Di sepanjang perjalanan, kami disuguhi panorama alam yang kereeeennnn bingits. Sawah berundak, dengan sungai mengalir, jembatan cantik, hutan pinus yang rimbun, dan lainnya sangat sayang kalau dilewatkan. Tapi karena waktu sudah cukup sore, kami tidak leluasa untuk mengabadikan spot-spot indah tersebut. (Harusnya, kalau mau ke sini, berangkat sejak pagi).

Lepas dari hutan pinus, ada semacam tugu perbatasan, di sana tertulis "Selamat Datang di Kab. Brebes". Awalnya saya agak sedikit ciut, ini hutan lho! Sepi, dan belum pernah ke sini, sudah sore pula, ditambah rintik hujan mulai turun. Pikiran saya mulai goyah, terlebih ingat dengan istri yang sedang dinas malam, saya pulang jam berapa dari sini? Kalau tidak keburu jemput, gimana?

Saya lihat juga, Pak Tono mulai cemas. "Pak, jalan ini kalau malam masih ramai gak, ya?"

Pertanyaan yang logis, karena memang nanti pasti kita akan kembali melewati jalan ini, dan entah jam berapa? Dari orang yang sempat kita tanyai tadi, jarak menuju Salem masih jauuuhh. Oh My God. Kami sempat dilema, antar lanjut atau kembali. 

"Tanggung Pak, sudah sampai sini." Saya memutuskan untuk tetap lanjut. "Kalau balik lagi, saya gak jamin kita bakal ke sini lagi dalam waktu dekat."

"Iya. Tapi lihat...." ujar Pak Tono sambil menepuk penunjuk bensin di motor. Ada keraguan yang ikut mengalir dalam suaranya.

Oh No! Disitu terlihat, bensin sudah hampir limit. Semakin sempurnalah dilema ini. Apa yang bisa kami lakukan? 

"Lanjut saja, Pak, di depan ada yang jual bensin, kok." Saya sok tahu, padahal dalam hati berdoa, semoga kami tidak harus terdampar di sini.

Pak Tono tetap memacu sepeda motor. Sesekali kita bercanda dan ngobrol ngalor-ngidul untuk sekedar menghilangkan cemas. Dan, harapan itu muncul, ketika diujung hutan mulai terlihat rumah-rumah penduduk, berderet. Lega rasanya, terlebih setelah kami menemukan Pom Mini. Kami segera menuju ke sana, dan memenuhi tangki. Saya juga sekalian bertanya tentang Salem. Dan, si akang (karena meski di Kab. Brebes, dia fasih berbahasa Sunda) menjawab, "sudah dekat kok, sekitar 30 menit. Nanti kalau ketemu perempatan yang ada toko (sensor) ambil kiri, luruuus, sampai ketemu pangkalan ojeg, dan ada petunjuk jalan."

Wah, kalau penjelasannya seperti itu, saya curiga, pasti tiga puluh menitnya berekor panjang. Saya kembali menghela napas. Tapi setidaknya perjalanan ini akan segera menemui ujungnya. X-Ride pun kembali dipacu.

Ternyata benar, setelah perempatan, belok kiri, dan nanjak lagi, lagi, lagi. Sampai ketemu pangkalan ojek, masih nanjak dan akhirnya masuk hutan pinus lagi, yang sangat sejuk (dingin), berkabut dan basah. Di situlah perjalanan ini berakhir, dengan tulisan "Wilijeng Sumping di Panenjoan - Salem". Bahasa Sunda? Iya.

Apa yang terjadi, sodara? Ternyata, Salem-nya sudah tutup. Ya, TUTUP. Sepi. Tidak ada orang yang bisa saya temui di sana. Saya lalu melihat jam di Hp saya, pukul 16.30 WIB. Amazing! Sia-siakah perjalanan ini? Saya tidak mau membuang semua energi dan perasaan yang sudah tercurah, tanpa hasil. So, saya nekat menerobos, dan akhirnya bisa berfoto di sana.  

Sejuk, dingin, fresh, lepas, itulah yang dirasakan. Senang, seru, puas, ah, semuanya bercampur. Tak menunggu lama, menu utama yaitu, cekrek-cekrek ceria, segera kami lakukan. Berbagai spot kami jelajahi. Tapi, kami tidak bisa berlama-lama, mengingat waktu yang sudah sangat sore, dan perjalanan pulang sudah merentang. Setidaknya, satu objek sudah menambah koleksi foto kami. Hehe. 












SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar