Judul:
DIORAMA, ALISYA: KETIKA CINTA BICARA
Penulis:
HERI PURWANTO
Penerbit:
LOVRINZ PUBLISHING
ISBN:
978-602-6921-09-3
Sinopsis
Dio -siswa kelas 4
SD- adalah seorang anak yang selalu dikucilkan dan menjadi bahan olok-olok teman-temannya. Hal itu dikarenakan penampilan Dio yang selalu kumal dan
berasal dari keluarga yang sangat kekurangan. Tapi, Dio tidak
pernah bisa untuk melawan atau sekedar membela diri. Ia hanya bisa menangis dan
pasrah.
Suatu hari, sewaktu
Dio pulang dari sekolah dalam keadaan kesal dan marah karena kembali menjadi
bahan olok-olokan teman-temannya, datanglah Rama yang sengaja
mengikuti Dio. Ia ingin meminta maaf dan menjadi
sahabat Dio. Sebetulnya, selama ini, Rama tak pernah setuju dengan perilaku
teman-teman mereka yang sering memperlakukan Dio dengan semena-mena, Rama
menyadari bahwa perbuatan itu salah. Terlebih ia sering
mendapat pelajaran moral dan akhlak dari ibunya, dari Ustad Husen guru ngajinya
dan juga Bu Sri gurunya di sekolah. Namun baru kali ini ia berhasil menundukkan
egonya untuk bisa menghampiri Dio. Demi
mendengar itu, Dio tidak percaya bahkan menuduh Rama berbohong, apalagi
secara materi, Rama adalah putra Juragan Wira yang terkenal paling kaya di
kampungnya, jadi tidak mungkin mau berteman dengannya yang hanya anak seorang
pemulung. Tapi Rama tidak putus asa, ia terus berusaha meyakinkan Dio,
bahwa ia menyesal atas semua perbuatannya, dan benar-benar ingin menjadi
sahabat Dio. Akhirnya Dio
percaya dan mau menerima Rama menjadi sahabatnya.
Besoknya di
sekolah, Dio kembali menjadi objek mainan dan olok-olokan teman-temannya. Dio
ditelanjangi dan bajunya dilempar-lemparkan, sehingga Dio berlari mengejar kesana-kemari. Ditengah keputusasaannya,
muncullah Rama menolongnya. Tentu saja hal ini menimbulkan pertanyaan besar
di hati teman-temannya yang lain, mengapa Rama justru malah membantu Dio?.
Namun Rama menjawab dengan tegas, bahwa ia tidak akan membiarkan kedzoliman
terjadi di depannya. Rama pun berusaha untuk menyadarkan teman-temannya agar
menghentikan kebiasaan buruknya tersebut.
Hal ini
semakin meyakinkan Dio, bahwa Rama benar-benar tulus menjadi sahabatnya,
apalagi setelah Rama sengaja pindah tempat duduk ke meja Dio yang selama 4
tahun selalu duduk sendirian di bangku paling belakang. Tindakan Rama pun
mendapat dukungan dari Bu Sri, wali kelasnya, karena dengan begitu Rama yang
juga anak paling pintar di kelas, bisa membantu mengajari Dio yang selama ini
dirasa kurang dalam menerima pelajaran. Tentu, Dio merasa senang dengan hal itu,
namun disisi lain ia merasa khawatir kalau-kalau Rama malah bermasalah dengan
teman-temannya. Tapi Rama meyakinkan Dio kalau ia sudah siap menghadapi masalah
apapun, toh ini bukan hanya untuk Dio, tapi juga untuk teman-temannya agar bisa
menyadari kesalahannya dan bisa menghentikan perilaku jeleknya tersebut.
Akhirnya Dio dan Rama benar-benar menjadi sahabat. Dio pun merasakan kemajuan
dalam menerima pelajaran, hingga perlahan-lahan prestasinya pun meningkat.
Namun ditengah
kebahagiaan dan kegairahan mereka menjalani persahabatan, tiba-tiba ayah Rama
memutuskan untuk pindah ke Kalimantan, guna meneruskan usaha perkebunan sawit
kakek. Tak pelak, hal ini merupakan pukulan berat bagi mereka, perpisahan pun tak bisa mereka hindarkan.
Sepeninggal Rama,
Dio hanya murung, dunia seolah runtuh, tak ada gairah sedikitpun, kecuali
menunggu datangnya lebaran, karena Rama berjanji akan pulang pada lebaran yang
akan datang. Namun ternyata pada saat lebaran pun Rama tidak datang karena
kakek meninggal di Kalimantan. Dio pun merasa kecewa.
Setelah kejadian itu,
Rama semakin tak terdengar kabarnya. Apalagi begitu lulus SD, Dio dan
keluarganya pindah ke Jawa Timur, ikut Pak De mengurus usaha pembuatan
krupuknya yang sedang berkembang. Bapak diminta membantu Pak De, dan dari hasilnya, Dio bisa sekolah sampai kelas 2 SMA. Begitu kelas 2 SMA, Bapak dan
Pak De mengalami kecelakaan, mobil yang mereka tumpangi terperosok masuk jurang
karena kondisi jalan saat itu sangat licin akibat hujan yang sangat deras.
Usaha kerupuk Pak De pun bangkrut, dan Dio terancam tidak bisa melanjutkan
sekolah. Namun ia tidak putus asa, jadilah ia bekerja serabutan demi meneruskan
sekolahnya dan juga adik-adiknya.
Begitu lulus SMA,
Dio berniat mencari pekerjaan di kota besar, dan takdirlah yang membawanya
hingga ke Bandung. Di Bandung ia bekerja di sebuah kafe. Dan
di kafe itulah ia bertemu dengan Putri. Diam-diam, Dio pun jatuh cinta pada Putri yang bekerja sebagai pemandu lagu.
Pada suatu sore, seorang
gadis berpenampilan seksi hendak berangkat kerja ke pub tempatnya bekerja, ia
naik bus yang saat itu kondisinya cukup padat, penumpangya berdesakan.
Tiba-tiba bis berhenti mendadak karena ada angkutan kota yang berhenti
seenaknya. Dalam kondisi penumpang yang kacau, gadis itu merasakan ada
seseorang yang mencolek bokongnya. Maka tanpa ba bi bu lagi, gadis itu pun
langsung mendamprat seorang pemuda alim yang berdiri didekatnya. Tentu saja
pemuda itu mengelaknya karena ia memang tidak pernah melakukan tindakan serendah itu. Perdebatan pun terjadi
antara si gadis seksi dengan pemuda tersebut yang tak lain adalah Rama. Rama
yang merasa dirinya sedang difitnah jadi ikut emosi, hingga ia
menyuruh gadis itu untuk menutup aurat dengan sempurna sesuai syariat sambil
memberikan jaket yang dikenakannya.
Disela kesibukannya menyusun skripsi, Rama mengabdikan diri mengajar
anak-anak panti tentang agama islam. Ia menyadari bahwa anak-anak jalanan pun
berhak mengenal islam dengan sempurna. Namun kejadian di bis tak bisa lepas dari ingatannya, ia teringat gadis itu, yang
tentunya akan lebih cantik jika mengenakan jilbab. Keadaan yang sama pun
terjadi pada gadis itu, yang ternyata adaah Alisya, ia teringat pada pemuda
yang sudah dituduhnya dengan keji, hingga akhirnya ia pun menyadari bahwa
dirinyalah yang bersalah tidak mengenakan baju yang sesuai syariat islam, dan
lama-lama ia pun tergerak hatinya untuk
mengenakan jilbab dan keluar dari tempat
kerjanya.
Suatu malam,
sehabis mengajar di panti, Rama berniat pulang ke kosannya, namun angkot yang ditunggunya tak datang-datang, akhirnya ia memutuskan untuk
menunggu sambil berjalan. Ketika ia sedang berjalan sambil
memperhatikan bulan, tiba-tiba ada suara ibu-ibu minta tolong karena di
jambret. Rama pun segera berlari mengejar si penjambret itu, dan
berhasil meyusul yang ternyata ada dua orang. Tak bisa dihindari, Rama pun terlibat
perkelahian dengan dua jambret itu. Tentu saja perkelahian yang tidak
seimbang, sehingga Rama pun jatuh dan memar-memar. Untunglah tas ibu itu
bisa diselamatkan. Rama pun di rawat di kantor satpam sebuah kafe yang ternyata tempat Dio bekerja. Dua sahabat itu pun bertemu kembali.
Semenjak
pertemuannya itu Dio sering main ke kosan Rama, dan jalinan persahabatan mereka tersambung kembali. Dio menceritakan apapun yang terjadi pada
hidupnya termasuk kisah cintanya yang bertepuk sebelah tangan dan membuatnya
sangat putus asa. Untunglah Rama bisa dengan bijak menyikapi, hingga bisa
mengarahkan kearah yang positif.
Disisi lain, ada
seorang wanita yang sudah jatuh cinta pada Rama, dia adalah Aina yang merupakan
teman sekelas Rama di kampus. Aina tidak hanya memiliki kecantikan secara
lahiriah tapi juga batinnya, maka tak heran kalau ia menjadi rebutan. Namun Aina tidak berani menunjukan perasannya, hingga mereka dinyatakan lulus. Aina meminta Ustad
Harun, pamannya untuk menanyakan apakah Rama sudah siap untuk menikah?, jika ia
siap maka ada seorang wanita yang siap dinikahinya?, namun Aina meminta kepada
Ustad Harun untuk menyembunyikan identitasnya dihadapan Rama.
Rama belum bisa
memberikan jawaban. Karena ia masih memiliki beberapa rencana sebelum
menyatukan diri dalam ikatan pernikahan. Sementara, kepada
Ustad Harun datang Ustad Rasyid adik tingkatnya waktu kuliah di Mesir, berniat
meminang Aina. Kini giliran Aina yang bingung harus menjawab apa?. Ia tidak memiliki alasan yang kuat untuk menolak, karena sudah lebih dari tiga kali
menolak lamaran.
Bagaimanakah kisah
selanjutnya?, Apakah Rama bersedia menerima tawaran Ustad Harun untuk menikahi
seorang wanita yang sudah siap dinikahinya?, bagaimana juga nasib lamaran
Ustad Rasyid pada Aina?, Bagaimanakah kelanjutan cinta Dio pada Putri?.
Bagaimana juga kisah pencarian Alisya mendalami agama Islam?. ikuti terus
dalam “DioRama, Alisya : Ketika Cinta Bicara”.
Happy reading....
0 komentar:
Posting Komentar